Senin, 20 Juni 2011

PKS Akan Koalisi dengan Tiga Parpol

SERANG - Jazuli Juwaini, bakal calon gubernur Banten dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengungkapkan bahwa PKS kemungkinan akan berkoalisi dengan tiga partai untuk mengusung dirinya pada Pilgub Banten, 22 Okotober mendatang. Selain dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), lanjut dia, juga dengan partai-partai lainnya. Saat ini sudah ada dua partai yang 99 persen sudah siap berkoalisi.

"Kalau partainva disebutkan sekarang tidak elok. Yang penting bagaimana kita membangun komitmen bersama. Nanti juga akan diketahui saat deklarasi," kata Jazuli usai menjadi nara-sumber pada dialog kerakyatan yang dihelat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten di gedung PKPRI Serang, Jumat (3/6) sore. Dengan PPP, lanjut dia, sebagaimana diketahui dirinya sudah mengikuti pemaparan visi dan misi pada Sabtu (28/5) lalu. Saat ini tinggal menunggu keputusan DPW PPP Banten untuk menentukan bakal calon yang akan diusungkan siapa yang harus diusung. Itu menjadi kewenangah PPP dan harus menghormatinya," ungkap lazuli. Menurut anggota DPR RI ini, jika rencana koalisi ini jadi maka ada empat parpol yang mengusung dirinya sebagai kandidat.

"Saya sendiri sudah turun ke lapangan. Partai (PKS-red) juga sudah bergerak, ladi saat ini baru tahap sosialisasi," ungkapnya. Pada Juni ini, kata dia, akan ada survei untuk mengukur popularitas dan elektabilitas dirinya,

Seperti diketahui, PKS memiliki 11 kursi di DPRD Banten. Untuk mengusung calon, PKS masih butuh tambahan kursi dan perlu berkoalisi. Sementara PPP memiliki lima kursi di DPRD Banten. Jika kedua partai ini berkoalisi maka dapat mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Ketua DPW PPP Banten M Mardiono pada pemaparan visi dan misi bakal calon yang mendaftar ke partainya, Sabtu (28/5) lalu, menegaskan bahwa keputusan. Hal itu akan diputuskan pada pertengahan Juni ini melalui musyawarah kerja wilayah (mukerwil) dan hasilnya akan direkomendasikan ke dewan pimpinan pusat (DPP). "Bisa tujuh nama yang telah daftar ke partai kami atau bisa saja berubah tergantung keputusan mukerwil nanti," kilah Mardiono di kantor DPW PPP Banten, Ciracas.


PELAYANAN PUBLIK

Selain Jazuli, narasumber lainnya pada dialog kerakyatan dalam rangkaian acara pelantikan dan rapat kerja daerah KAMMI Banten 2011-2013 yaitu Dahnil Anzar (pengamat ekonomi dari Untirta), Asda I Pemprov Banten Anwar Mas'ud, dan Nadjmudin Busro (tokoh masyarakat). Pada dialog bertema "Spirit Reformasi Banten, Spirit Kebangkitan Bangsa" itu narasumber menyoroti tentang perjalanan pembangunan Banten sejak menjadi provinsi atau terpisah dari Jawa Barat pada 2000.

Dahnil mengungkapkan, Banten berdiri menjadi provinsi ada kebanggaan bagi masyarakat dan ada harapan atau ekspektasi karena wilayah Banten Selatan. "Banten jadi provinsi ada harapan pelayanan pemerintahan lebih baik dan perekonomian juga meningkat. Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Banten selama 10 tahun tidak lebih baik dari ketika masih bergabung dengan Jawa Barat," ungkapnya. Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Banten selama 10 tahun pada kisaran 5 persen atau masih bawah 6 persen per tahun. Pernah mencapai 6,1 persen pada 2010.

"Di sini ada permasalahan. Masalahnya pemerintah belum mampu memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi, misalnya dengan menyediakan infrastruktur jalan yang baik. Faktor kualitas jalan buruk sehingga akses perekonomian masyarakat jadi terhambat,"ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Asda I Pemprov Banten Anwar Mas'ud mengungkapkan bahwa kemajuan pembangunan suatau daerah tidak hanya ditentukan oleh pemerintah daerah tidak hanya ditentukan oleh pemerintah daerah, tapi ada peran masyarakat dan sektor swasta. Peran swasta ini, menurutnya cukup besar. Ia mengakui bahwa tugas pemerintah yaitu menyediakan infrastruktur dan memberikan stimulus bagi kegiatan masyarakat. "Keberhasilan Provinsi Banten juga akumulasi keberhasilan Pemkab/Pemkot di Banten," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Nadjmudin Busro mengungkapkan bahwa secara kasat mata pembangunan Banten terlihat, seperti ada Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), masjid di KP3B, dan gedung DPRD Banten. Di kawasan itu terparkir mobil-mobil mewah, termasuk di kantor gubernur.

"Tapi tidak bagi rakyat. Rakyat belum merasakan apa-apa. Rakyat ingin mobil, sudah diwakili oleh wakil rakyat. Malah DPR ingin membangun gedung mewah. Jadi keinginan rakyat, sudah diwakili oleh wakil rakyat," ungkap Nadjmudin. (yes/ndu)

Media : Koran Radar Banten
Edisi : Sabtu, 4 Juni 2011
Hal : 13-14

Jazuli Juwaini Wacanakan Empat Program Pembenahan

TANGERANG--MICOM: Bakal calon Gubernur Provinsi Banten dari Partai Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaini, mengungkapkan ada empat program yang akan dijalankan dalam membenahi pemerintahan kedepannya.

"Ada empat sektor yang dianggap menjadi kegagalan pemerintahan saat ini dan harus dibenahi bila nanti saya memimpin," kata Jazuli Juwaini ditemui usai menjadi pembicara dalam seminar Partai Islam di Universitas Islan Negeri Syarif Hidaytullah Ciputat, Jumat (17/6).

Dikatakan Jazuli, keempat program tersebut adalah perbaikan infrastruktur, birokrasi pemerintahan yang harus di reformasi total, penanganan pengangguran dan kemiskinan serta menghidupkan sektor pertanian dan industri. Untuk infrastruktur misalnya, masih belum menyeluruh. Dari kunjungan ke beberapa daerah di wilayah Barat Banten seperti Serang, Kabupaten Tangerang dan Pandegelang, masih banyak jalan yang rusak. "Bahkan, kerusakan jalan tersebut tidak pernah tersentuh dalam program perbaikan infrastruktur. Berarti, ada tidak meratanya pembangunan dari desa hingga perkotaan," kata Jazuli yang juga anggota DPR RI.

Kemudian, dengan masalah tersebut berarti adanya birokrasi yang tidak sinergi. Maka, perlu dilakukan perubahan. Kemudian, pengangguran yang terus bertambah. Padahal, banyak sekali industri di Provinsi Banten seperti Kabupaten Tangerang yang dikenal sebagai daerah seribu industri. Semestinya, keunggulan sektor tersebut dapat menjadi solusi dan mampu mengatasi kemiskinan.

Selanjutnya, sektor pertanian yang belum mampu dikelola secara maksimal. Berbagai macam persoalan petani seperti kekurangan air dan pupuk, terjadi setiap tahun. Padahal, hal tersebut bisa diatasi dan tidak terjadi berulang kali. Sehingga, masih adanya kekurangan hubungan sinergi dan konsisten dalam bekerja.

"Maka itu, tema dalam pemilihan gubernur kali ini, kami mengajak masyarakat untuk melakukan pembenahan Banten untuk menjadi lebih baik lagi," kata Jazuli yang merupakan warga Ciputat Tangerang Selatan.

Minggu, 22 Mei 2011

Perempuan Pilihan Itu Telah Pergi: Selamat Jalan, Saudariku Yoyoh Yusroh...


Oleh: Pipiet Senja*

Obituari

Tokoh nasional yang memiliki buah hati 13 orang ini sungguh figur yang patut diteladani oleh kita. Meskipun supersibuk sebagai anggota legislatif, ia tetap dapat merancang kebersamaan bersama suami dan semua anak demi memelihara cinta kasih, dan keharmonisan keluarga besarnya.

Kemarin, 21 Mei 2011, kita tersentak mendengar kabar dukacita, beliau pergi mendahului kita. Yoyoh Yusroh meninggal dalam kecelakaan mobil bersama dengan suami dan anak-anaknya yang saat itu sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta setelah menghadiri acara wisuda anaknya di UGM. Mobil Inova hitam yang ditumpanginya terguling saat melaju dengan kecepatan tinggi. Diduga karena sopir yang mengendarainya mengantuk dan slip hingga mobil hilang kendali saat melintas di tikungan jalan tol Tegal Karang, Cirebon. Yoyoh Yusroh yang juga ibu dari 13 anak tersebut sudah tidak tertolong lagi, Yoyoh Yusroh tewas dalam kecelakaan tersebut, sedangkan suami dan anak-anaknya saat ini masih sedang dalam perawatan.

Jenazah Yoyoh Yusroh tiba dari rumah duka di Kompleks perumahan DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.30 WIB. Jenazah tiba di RT 1/RW 1 No 54, Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

....

Saya dan keluarga sedang dalam perjalanan menuju Sumedang. Sungguh nyaris tak percaya, hingga saya beberapa kali melakukan cek-ricek kepada beberapa sahabat dekatnya di kalangan liqo. Sepanjang perjalanan, seperti orang bodoh, saya berharap kabar itu hanya isu belaka. Rasanya baru kemarin saya bicara dengan salah seorang asistennya, minta dibuatkan janji untuk jumpa. Biasanya saya bisa langsung berhubungan melalui ponsel, hanya ponselku dicuri orang jadi banyak nomer yang lenyap.

Dan jam berapapun, jika saya SMS, biasanya pula senantiasa dijawab seketika. Yoyoh Yusroh, bagiku bukan sekadar sosok legislatif, aktivis parpol yang supersibuk, melainkan sebagai sosok ibu umahat, ibu dari ibu-ibu taklim yang sangat peduli, terutama terhadap perkembangan kaum perempuan dan anak-anak.

Secara pribadi saya sempat begitu dekat dengan sosok muslimah yang satu ini, sejak 2006. Kepadanyalah saya sering curharatan mengenai berbagai hal, karya, bahkan urusan perkawinan. Ketika kondisi saya terpuruk, baik secara finansial maupun fisik, hingga saya dan anak-anak terdepak dari rumah yang selama itu kami huni. Maka, hanya dialah, Saudariku inilah yang berkenan mengulurkan tangan dengan ikhlas dan tulusnya.

“Silakan, Teteh, tempati saja rumah kami di Depok Timur itu, terserah sampai kapan saja,” ujarnya dalam nada yang sangat ikhlas, bahkan dia langsung mengantarkanku sampai kawasan Pasar Minggu.

Suaminya, Pak Budi Darmawan bersikeras mencegatkan dulu sebuah taksi untuk saya, serta telah diberikan ongkosnya sampai rumah mereka di Depok Timur. Subhanallah, sungguh pasangan suami-istri yang luar biasa!


***

Berikut adalah hasil bincang penulis dengan Umi Umar, demikian teman-teman di taklim biasa menyebutnya, suatu siang di kawasan Mampang Prapatan. Tulisan ini telah dibukukan dengan judul 30 Perempuan Pilihan Wanita Penulis Indonesia, 2010, Penerbit Zikrul Hakim, Jakarta.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang sangat concern dengan pengamalan syariat Islam. Ayah saya namanya Abdul Somad, seorang guru mengaji, penceramah pada hari-hari besar Islam, dari surau ke surau, mesjid ke mesjid dan taklim ke taklim di sekitar kampung halaman saya, Batuceper Tangerang. Ayah mengajak saya untuk aktif, kemudian melatih saya pidato dengan teks terjemahan dari Arab Melayu, itu terjadi sejak saya duduk di bangku SD. Ayah sering melatih saya bagaimana caranya menyampaikan ceramah dengan baik, memikat, berkomunikasi dengan massa.” Demikian ustazah Yoyoh Yusroh mengawali perbincangan kami yang akrab, ada makanan dan minuman segar di hadapan kami.

Waktu itu saya belum berjilbab, masih pakai rok biasa dan kerudung. Saya berdiri di hadapan ibu-ibu dan bapak-bapak di majlis taklim besar, banyak sekali tuh orangnya. Kebanyakan teman saya itu murid-murid dan rekan-rekan Ayah mengaji, bahkan guru-gurunya. Ya, saya jadi akrab dengan mereka kalangan pengajian, dan mereka mengenal saya sebagai mubalig cilik.

Sedangkan peran Ibu, Aminah, sebagai guru mengaji sangat mendukung. Ibu selalu menekankan saya untuk sering-sering mengaji Al Quran. Ketika bulan Ramadhan, saat saya ingin membantunya di dapur membuat penganan. Ibu akan mengatakan; “Sudahlah, Nak, sana pergi saja mengaji. Bikin kue sih nanti juga bisa, gampang dipelajari.” Logikanya kan, kalau saya membaca Al Quran, Ibu juga yang akan mendapat pahalanya. Kalau bulan suci Ramadhan kita targetkan khatam lima sampai enam kali. Gemar dan cinta membaca Al Quran sejak kecil. Meskipun belum paham artinya, seperti Al Kahfi, Al Muluk, Al Waqiyyah saya sudah hafal sejak kecil. Ibu menekankannya, karena itu adalah sunah Rasulullah Saw.

Peran Ibu dan Ayah sangat besar dan berpengaruh untuk perkembangan pribadi, pendidikan dan kondisi saya hingga sekarang. Saya berharap dapat menyempurnakan dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan hingga akhir hayat. Iman, amal dan ketakwaan itu kan tidak berlaku surut, melainkan harus terus berkembang, dan meningkat ke taraf lebih tinggi. Demikian bila kita ingin akhir hayat kita dalam khusnul khatimah.

“Saya tidak hafal seluruh Al Quran, tapi insya Allah, banyaklah,” ujarnya merendah, meskipun di kalangan tarbiyah beliau dikenal sebagai hafidzoh.

Cita-cita Waktu Kecil

Saya senang baca. Ayah saya juga suka membacakan tentang kisah Nabi dan para sahabat. Waktu SD saya ingin menjadi sejarahwan. Makanya, waktu masuk Fakultas Adab IAIN saya ambil jurusan Sejarah Islam. Saya bersekolah di sekolah-sekolah umum bukan di pesantren. SD dan SMP Negeri, lalu ke PGA pertama di Tangerang, dan ke PGA lanjutannya di Pondok Pinang, kemudian ke IAIN Ciputat.

Peran Sebagai Pendidik

Sejak sebelum mengenal tarbiyah, saya sudah aktif di organisasi-organisasi Islam seperti Pelajar Islam. Banyak sekali untungnya dalam berorganisasi, antara lain peningkatan wawasan dan banyak teman. Sangat positif memiliki banyak teman bagi saya yang tak pernah memilih-milih siapa teman. Memang ada plus-minusnya dalam pergaulan. Tapi ada saja kelebihan seseorang itu meskipun umpamanya dia memiliki sifat negatif. Demikian pula saya mungkin punya sikap negatif. Jadi kalau berteman kita bisa saling mengingatkan, saling meluruskan dan saling menguatkan. Insya Allah lebih banyak plusnya kalau kita banyak teman.

Kalau ada teman-teman yang ingin diajari mengaji oleh saya. Yah, insya Allah saya tidak menolak, kecuali kalau saya memang betul-betul tidak ada waktu, atau jadwalnya bentrok. Kalau saya tidak cukup waktu untuk mutabaah atau evaluasinya, biasanya akan saya alihkan kepada teman-teman lain.

Peran Sebagai Ummahat

Alhamdulillah sebagai ibu Allah telah mengaruniai saya 13 orang anak yang saya syukuri semua. Anak pertama laki-laki, kuliah di UGM, Fakultas Ekonomi semester 9. Umurnya hampir 22 bulan Desember nanti. Anak ke-2 laki-laki, awalnya kuliah di FE UGM juga, terus mendapat tawaran beasiswa dari televisi Turki untuk belajar pada Internasional Of University di Sarajevo, Bosnia. Sekarang belum ada jurusan, tapi dia cenderung ambil Hubungan Internasional. Dia bisa menghemat program studi bahasa Inggris yang seharusnya 8 bulan menjadi hanya 2 bulan, alhamdulillah.

Anak ke-3 perempuan, semester 5 di Fakultas Pertanian, UGM. Anak ke-4 laki-laki, diterima di program studi tingkat SMA atau Mahad, program Al Azhar di Mesir. Anak ke-5 laki-laki, di SMKN Yogyakarta. Anak ke-6 laki-laki, di pondok pesantren Gontor. Anak ke-7 perempuan, di As-Syifa Al Hairiyah, SMIT sekolah punya Qatar. Anak ke-8 laki-laki, di Al Hikmah Citayam yang belum lama ini hafidz Al Quran 30 juz. Anak ke-9 laki-laki, SDIT Al Hikmah Citayam, baru 5 juz hafal Al Quran. Anak ke-10 laki-laki, di Al Hikmah juga, ya, tiga orang sekolah di boardingschool Citayam itu. Anak ke-11 laki-laki, kelas 2 di SDIT Insan Mandiri. Anak ke-12 perempuan, kelas 1 di Jakarta Islamicshool. Si bungsu perempuan 4,5 tahun di TK Kecil. Anak laki-laki 9 anak perempuan 4 orang. Di semua tingkatan SD itu ada mulai kelas enam sampai kelas satu.

“Suka lupa gak ya Umi dengan nama anak-anaknya?”

“Alhamdulillah, gaklah, Teh,” sahutnya sambil tertawa tersipu. “Yah, yang anak perempuan kadang suka manggilnya salah. Keempatnya namanya kan sama lima suku kata. Jadi, Mamamamima…” lanjutnya dengan derai tawa, perpaduan antara rasa syukur nikmat dengan keharuan, dan kebahagiaan seorang ibu.

Peran Sebagai Istri

Menikah l985, alhamdulillah, suami sangat mendukung saya dalam semua kegiatan dakwah. Waktu itu kami sama-sama masih sarjana muda. Suami dari Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia. Oya, tentang poligami itu… Seperti sudah sering saya sampaikan ke media, bahwa poligami itu sudah ada sejak zaman Rasulullah. Allah menciptakan kaum lelaki itu bervariasi. Memang ada yang berkapasitas memiliki istri lebih dari satu. Kalau kita paham bahwa suami mempunyai kapasitas lebih dari satu istri, dan kalau madu kita itu bisa diajak sebagai mitra dakwah, yah, mengapa tidak kita tak saling berbagi? Saya tidak keberatan sebagai satu solusi social. Dan poligami sebagai satu nilai itu tidak boleh membantah. Adapun mampu atau tidak dia melaksanakannya itu adalah lain hal. Yang diekspos kan kebanyakan poligami yang menimbulkan ekses. Padahal kan banyak sekali yang berpoligami yang tidak menimbulkan ekses, tapi tidak diekspos. Saya pribadi dari awal sudah setuju kalau suami akan berpoligami, itu sudah bukan masalah.

Kiprah Dalam Dunia Politik

Kalau politik praktis, dulu ayah saya PPP. Saya sering diajak kampanye di panggung-panggung untuk kemenangan PPP. Ayah saya sering dipanggil pihak berwajib, bahkan keluar-masuk tahanan karena vokalnya. Misalnya bicara lantang tentang Keluarga Berencana. “Walaupun Pemerintah menyuruh kita ber-KB, tapi Al Quran tidak!” Dan itu disuarakannya di taklim-taklim, dengan menerapkan langsung dalam kenyataan. Padahal masa-masa itu Pemerintah Orba sangat represif. Masih segar dalam benak saya, malam-malam pihak keamanan mengetuk pintu.

“Anda semua siapa?” tanya Ayah dengan gagah berani.

“Kami keamanan akan mengambil Bapak untuk ditahan!”

“Oh, kalau dari keamanan seharusnya tidak malam-malam begini datang menangkap orang. Lihat, anak-anak saya ketakutan. Besok saja saya akan datang sendiri!” ujar Ayah tegas, pihak keamanan pun berlalu. Ayah orangnya konsisten, meskipun dilarang oleh Ibu, Ayah tetap datang dengan bersepeda ke Polsek Batuceper, Tangerang. Ada beberapa kali begitu saja, keluar-masuk tahanan. Saya sangat terpengaruh dengan perjuangannya. Dari kecil sudah terbayang bagaimana dunia politik itu. Eee, tapi tak pernah terbayang loh, kalau sekarang menjadi anggota DPR.

Di Partai Keadilan Sejahtera, saya termasuk salah satu dari 50 orang Dewan Pendiri. Saya pikir, politik adalah suatu keniscayaan sebagai seorang Muslim. Ketika kita menyerahkan pemerintahan kepada orang-orang yang tidak kuat untuk mensejahterakan rakyat, memperjuangkan keadilan, maka demikianlah kondisi negeri ini. Kita berharap kekayaan Indonesia yang begitu besar dapat dikelola dengan, didistribusikan secara merata. Negeri ini sudah kaya raya, tapi salah urus, sehingga kesenjangan antara si kaya dengan si miskin sangat tinggi. Sebelum menjadi anggota Dewan saya tidak tahu tidak sejauh ini, tapi setelah tahu suka prihatin sekali melihat kondisi umat, kondisi bangsa yang tidak mendapatkan hak-haknya. Karena terhalang oleh kedzaliman orang-orang tertentu yang memperkaya diri dan kelompoknya.

Dalam parlemen yang tidak homogen, semua punya kepentingan. Kita juga tidak menafikan masih ada orang-orang yang baik di partai lain. Mereka yang bisa diajak kerjasama, tapi lebih banyak lagi (dalam banyak hal) yang tidak sependapat dengan keinginan kita. Kadang-kadang dalam posisi tertentu, umpamanya dalam pengesahan undang-undang, kita tidak sependapat tapi memberikan catatan-catatan. Misalnya tentang undang-undang sumber daya air, undang-undang APBN 2006-2007. Kita ikut kaukus antikorupsi, anggaran pendidikan 26 %, perempuan parlemen.

Kita menganggap parlemen itu bukan saja sebagai mimbar politik, melainkan juga mimbar dakwah. Kita bisa menyampaikan apa yang kita inginkan. Kita bisa belajar banyak di sana, semacam universitas. Ternyata keberadaan kita di DPR itu banyak mendengar, banyak melihat, kemudian bersama teman-teman menganalisa misalnya. Itu bisa mengasah kecerdasan intelektual dan emosional. Jabatan saya sebagai ketua komisi 8 di DPR. Di PKS sebagai anggota Majelis Syuro.

Bila Banyak Tekanan

Kalau kita merasa tidak suka, tapi itu harus terjadi juga. Hiburannya, yah, di luar gedung DPR. Melihat wajah-wajah yang baik di taklim-taklim, bersosialisasi dan berkumpul dengan orang-orang baiklah. Mereka yang satupemahaman dan satu pemikiran dengan kita. Jadi, kalau berada di dalam gedung DPR terus, memang rasanya sulit sekali untuk bisa menerima kenyataan. Kalau tidak ada tugas dari partai atau sebagai anggota DPR, saya masih aktif dakwah-dakwah di perkantoran, mengisi taklim-taklim, ceramah di lembaga-lembaga strategis. Termasuk sebagai pengurus Yayasan Ibu Harapan di Depok.

Membagi Waktu

Tentang memanaj waktu, seperti saya baca dari buku-bukunya Yusuf Qordhowi, terutama tentang waktu dalam kehdupan Muslim. Yang paling efektif manakala kita bisa tepat waktu, dan waktu kita menjadi produktif. Mengikuti cara Rasulullah, bangun sebelum subuh, kita berinfak, solat tepat waktu, dan merencanakan rencana siang hari sejak malamnya. Kalau waktu itu kita rencanakan dengan baik semuanya, insya Allah akan menjadi berkah.

Tarbiyatul Awlad atau Pendidikan Anak

Di rumah ada orang-orang dekat, saudara, adik-adik yang ikut mengawasi anak-anak. Untuk hal-hal yang bersifat penting, tidak diserahkan kepada hadimat. Saya berpikir bagaimana menjadikan mereka sebagai anak-anak yang sehat, intelektual yang memadai. Kemudian, benar bahwa anak-anak itu adalah hamba Allah yang taat. Suami sangat mendukung dalam melaksanakan konsep mendidik anak. Intinya, kita mendidik anak-anak mengikuti cara Rasulullah.

Sejak mulai hamil, mengandung, melahirkan, menyusui sampai saat anak bisa bicara, dan mengikuti apa-apa yang kita lakukan. Yah, dengan panduan buku Tarbiyatul Awlad. Sekuat tenaga, sebaik mungkin kita praktekkan. Ternyata ketika kita praktekkan nilai-nilai Islam dalam mendidik anak sangat beruntung. Misalnya, melatih anak berpuasa, solat, beraktivitas sosial, bersedekah sejak dini. Anak usia 2,5 tahun mulai diajak untuk berpuasa, begitu usia 3,5 tahun dia sudah terbiasa melakukan shaum di bulan Ramadhan.

Saya sangat terharu ketika ada anakku yang lulus SMA, kemudian diterima di PTN favorit. Waktu saya ajak untuk makan bersama, dia bilang; “Gak Mi, saya lagi shaum Daud.” Ternyata bagi dia shaum Daud itu sudah merupakan kebutuhan dan kenikmatan. Semuanya bila kita ajarkan sejak kecil, sungguh sangat bermanfaat. Umpamanya dalam berjilbab, walaupun anak itu masih kecil, tapi karena telah dibiasakan berkerudung, nah kalau dia mau keluar rumah selalu berkerudung.

Saya melihat anak-anak yang mampu menghafal Al Quran, ternyata sangat cerdas secara intelektual dan emosional. Alhamdulillah, anak-anak yang saya didik menghafal Al Quran, mereka dapat lulus SPMB, sekolah di PTN favorit. Mendidik anak secara Rasulullah itu bagi saya sangat tepat. Boleh saja kita mengambil teori-teori dari luar, tapi itu hanya sebagai pengayaan.

Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keimanan, mengarahkan mereka mempunyai keimanan yang kuat. Saat anak mengeluh, kita bandingkan keadaannya dengan yang lebih tak beruntung. Sehingga dia tetap bisa kembali mensyukuri nikmat-Nya. Bagaimana mencintai Allah, mencintai Nabi, bukan mengidolakan ibu-ayah yang bisa saja berbuat kekhilafan. Mencintai Al Quran dan para pejuang Islam. Kita juga mendidik anak-anak tentang makanan yang halal.

Pendidikan akhlak; akhlak kepada orang tua, kepada sesama, kepada tetangga. Bagaimana anak bersikap terhadap orang tua, misalnya, saya mendidik mereka secara realis. Jika ada anak yang mengatakan hal-hal jelek, misalnya, saya tidak akan memarahinya, tapi mengusut dulu dari mana sumbernya. Intinya kita tidak boleh panik dalam mendidik anak.

Suatu saat saya cerita kepada anak-anak, bagaimana tentang perjuangan para mujahid. Anak-anak kemudian sama ingin mati syahid. Nah, kalau ingin mati syahid itu kita harus cerdas. Karena musuh akan menembak komandan duluan bukan prajurit. Jadi komandan itu bukan orang bodoh. Kalau mau cerdas harus belajar. Kalau mau belajar enak ya harus makan, sehat. Sudah solat? Belum. Nah, katanya mau menjadi anak yang benar. Intinya kita mengajak dengan bahasa yang sederhana dan bisa dipahami anak-anak. Dengan bahasa yang positif. Tidak perlu kita menatakan; “Kamu anak yang nakal!” Tapi bisa dengan; “Kamu anak yang soleh, tapi perbuatanmu tadi tidak benar, ya Nak” Atau; “Umi sayang sama Abang, tapi perbuatan Abang tadi seperti anak yang tak mau disayang…” Di rumah kami kata-kata penghakiman, hujatan, sesalan atau cemoohan diharamkan.

Keseimbangan Dunia dengan Ukhrowi

Intinya kita menikmati semua karunia Allah. Kapan saatnya kita harus menikmatinya, dan kapan pula harus menahan. Saya beri pengertian kepada anak-anak, meskipun mereka anak anggota DPR, tapi tidak harus selalu pergi sekolah diantar-jemput mobil pribadi. Makan tidak harus selalu di restoran, umpamanya. Saya sering perlihatkan isi tas; “Nah, ini amplop untuk Palestina, ini untuk infak, ini untuk yatim-piatu. Uang Umi tinggal segini. Kalau menuntut seperti keinginan kalian, mau gak kita pakai uang riba?” Akhirnya mereka bisa menerima kenyataan. Yah, kita harus realistislah, mengatakan apa adanya.

Misalkan, ada anak yang kepingin ponsel, ini biasanya setelah SMP. Itu juga pakai proposal; apa manfaatnya, apa mudharatnya. Ketika kecil anak-anak tidak dibiasakan menonton televisi. Nah, setelah besar, tiga anak mewakili dan bikin proposal bagaimana pentingnya televisi. Tapi itupun untuk acara-acara tententu saja, tidak yang membuang-buang waktu.

“Intimya saya masih terus belajar, baik sebagai ibu, sebagai politikus, sebagai wanita solehah,” pungkasnya merendah.

...


Kini, perempuan pilihan itu telah mendahuluiku, mendahului kit asemua. Semua kebaikan dan keikhlasannya dalam berbagi, baik ilmu maupun finansial, semoga menjadi pahala dan memudahkannya dalam perjalanan menemui Sang Khalik.

Selamat Jalan, Saudariku Cinta, Yoyoh Yusroh, sampai jumpa, bila waktuku tiba. (Pipiet Senja)


*)sumber dari blognya Pipiet Senja http://pipietsenjaa.blogspot.com/2011/05/perempuan-pilihan-itu-telah-pergi.html?

Senin, 09 Mei 2011

Jazuli Juwaini Bertambah Yakin Didukung Akar Rumput

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah merasa siap mengusung sosok Ustadz Jazuli Juwaini  MA sebagai calon Gubernur di Pilgub Banten 2011 ini. Bahkan, dukungan terhadap Jazuli, puluhan ribu kader pun turun dalam Milad PKS ke-13 di Gelora Bung Karno dan Milad PKS yang diselenggarakan DPW PKS Banten,

SEPERTI ingin unjuk kekuatan menjelang Pilgub Banten 2011, Minggu (24/4) pagi, PKS Banten menggelar jalan santai di Kota serang yang diikuti oleh puluhan ribu kader dan simpatisan partai tersebut. Acara jalan santai tersebut berakhir di Alun-alun Timur Kota Serang dan ditandai dengan pembagian  hadiah kepada peserta, mulai dari hadiah Umroh 2 orang  hingga dan sepeda motor 2 orang, Kulkas, DVD Player, dll.

PKS Banten kemarin juga meresmikan kantor mereka yang terletak di kawasan Cijawa, Kota Serang. Rangkaian acara tersebut digelar untuk memperingati milad partai tersebut yang ke-13.

"Tidak ada keragu-raguan sedikitpun dari kami, bahwa PKS sampai saat ini terus menggalang kekuatan untuk memperbesar eskalasi dukungan terhadap Jazuli Juwaini di Pilgub 2011. Dan ternyata terbukti, puluhan ribu orang ikut berpartisipasi dalam peringatan milad PKS ke-13. Ini membuktikan bahwa kader PKS siap memenangkan Jazuli Juwaini di Pilgub nanti," kata Irfan Maulidi, Ketua DPW PKS.


Wakil Ketua DPRD Banten ini pun menyatakan, seluruh struktur PKS telah solid untuk menjadikan Jazuli Juwaini sebagai Gubernur. "Kesiapan PKS pun secara infrastruktur mesin politik. jaringan, dan dana telah siap untuk digerakan. Selain itu, komunikasi politik untuk membangun koalisi alternatif terus dijalin, Sehingga optimisme kami semakin meningkat untuk memenangkan pemilihan gubernur," terangnya.

Jazuli Juwaini yang ikut memberikan sambutan di acara milad PKS tersebut, mengatakan, dirinya semakin mantap untuk maju dalam pilgub kali ini. Bahkan, dirinya siap bekerjasama dengan parpol manapun asal satu visi dalam membangun Banten.

"Menurut survey, masyarakat Banten menginginkan mereka dipimpin oleh orang luar. Karena itu, terus meminta dukungan saran kepada seluruh ulama banten untuk menyatukan gagasan dan harapan agar pilgub ini peran ulama ini, menjadi semakin besar. Dan perayaan Milad inilah sebagai bukti bahwa dukungan masyarakat dan para ulama semakin besar," katanya.

Sebelumnya, Budi Prajogo Ketua Pelaksana Milad PKS mengatakan bahwa saat Provinsi Banten harus diurus seorang sosok yang berkomitmen terhadap kebersamaan. Merealisasikan cita-cita Banten dan visi-misinya perlu kerja sama.

"Dalam pengelolaan Banten Masyarakat harus diberikan ruang yang cukup untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Tidak bisa pengelolaannya dilaksanakan secara sendiri-sendiri Apalagi dalam satu keluarga," kata Budi menambahkan.(IDM)

PKS Kenalkan Bakal Calon Gubernur Banten 2011

Cisoka Press - 2 Dewan Pimpinan Cabang Partai Keadlian  Sejahtera yaitu DPC PKS Cisoka dan DPC PKS Solear hari Minggu 8 Mei 2011 bersama dengan PD Salimah menyelenggarakan Tabligh Akbar yang dipusatkan di Perumahan Adiyasa.
Dalam acara tersebut di kukuhkan pengurus PC Salimah untuk 2 kecamatan yaitu Kecamatan Solear dan Kecamatan Cisoka oleh ketua PD Salimah Kabupaten Ustadzah Yayah.
Hadir pula memberi taujih Ustadz Yusuf Nur dan dihadiri oleh Ibu - Ibu Majelis taklim sekecamatan Cisoka dan Solear.Dalam acara tersebut  hadir pula calon Gubernur Banten untuk pilkada 22 Oktober 2011 yang diusung oleh PKS yaitu Ustadz Jazuli Juwaeni MA. Dalam sambutannya beliau minta doa dari para jamaah agar dirinya bisa terpilih memimpin Banten sehingga dapat memberi kesejahteraan bagi warga Banten umumnya.
 Semoga

PKS Piyungan Masuk Koran , PKS Cisoka kapan ?


Acara PKS Award dalam rangka Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan Bidang Perempuan DPC PKS Piyungan pada Ahad 1 Mei 2011 lalu, hari ini (Sabtu 7/5) dimuat di koran terbesar di Jogja "Kedaulatan Rakyat" (KR) hal. 20 pada kolom "LINGKAR YOGYA" bersanding dengan berita dan foto Sri Sultan.

Berikut isi liputan koran KR:

YOGYA (KR) - Bidang Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Piyungan, Bantul, mengadakan PKS Kartini Award dan Sarasehan Psikologi Perkembangan Anak, di Balai Desa Sitimulyo, Minggu (1/5). Acara ini digelar dalam peringatan Hari Kartini sekaligus Hari Pendidikan Nasional. PKS Kartini Award diberikan untuk ibu-ibu perintis Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kecamatan Piyungan.

"Penerima penghargaan, Sudiyati SPd dari Ngijo, Srimulyo, Piyungan, Bantul, Ana Masrurah dari Srimartani, Sri Mulyati dan Sri Purwani keduanya dari Srimulyo, serta Hj Sri Muji Astuti yang juga istri Kades Sitimulyo. Penyerahan penghargaan dilakukan staf Bupati Bantul, Yahya dan ketua panitia acara, Fajariyah SPd. Acara ini juga dihadiri Anggota Legislatif, Amir Syarifudin, dari Dapil setempat," jelas Wawan Wikasno selaku Pengurus DPC PKS bagian Media.

Pada kesempatan dan tempat yang sama, juga dihelat acara Sarasehan Psikologi Perkembangan Anak bagi guru-guru PAUD dan ibu-ibu aktivis pendidikan di kecamatan Piyungan. Sarasehan ini menghadirkan narasumber Herlini Utari, psikolog dan konsultan alumni Magister Profesi Psikologi UGM. **
(M-2)-k
Subhanalloh.......semoga DPC - DPC yang lain mengikuti jejak PKS Piyungan yang sangat inovatif dan semakin canggih.  Nunggu PKS Cisoka kapan nih nongol di TV atau di Koran......

*posted: pkspiyungan.blogspot.com

Rabu, 04 Mei 2011

Salam perkenalan

Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karuniannya, sehingga Blog ini dapat dibuat, semoga dengan adanya blog ini dapat memberikan kontribusi kepada umat dan dapat menjadi wasilah dakwah buat kader - kader PKS DPC Cisoka. 

Blog ini masih "Under Contruction" jadi mungkin masih akan mengalami perubahan - perubahan dalam tampilan . Dan kami berharap sekali kader - kader PKS DPC Cisoka dapat senantiasa meng-upgrade pengetahuannya tentang dunia maya, sehingga blog ini tidak sepi dari berita maupun informasi.

Kami menghimbau seluruh jajaran pengurus DPC Cisoka berkeinginan aktif untuk mengembangkan Blog ini sehingga kedepannya bisa menjadi DPC Unggulan Tingkat Nasional. Tulisan dalam bentuk artikel baik berupa materi tarbiyah dan informasi dilapangan dapat diposting di blog ini.

Para ustadz - ustadzah dimohon sumbangsihnya dalam memposting taujihnya sehingga dakwah melalui dunia maya bisa berjalan.

Jangan lupa senantiasa memperkenalkan blog ini kepada kerabat, saudara, keluarga, teman dan kolega untuk dapat mengakses blog ini.

Kritik dan saran terbuka kami terima.

Terima kasih
Wasalamualaikum wr. wb
Sumarno - GPC2011